setiap zaman, disamping pertumbuhan akademi Islam ketika itu.
Namun Reinold Nicholson, salah satu guru para orientalis, membuat telaah
yang terlalu empirik dan sosiologik mengenai Tasawuf atau Sufi ini,
sehingga definisinya menjadi sangat historik, dan terjebak oleh
paradigma akademik-filosufis. Pandangan Nicolson tentu diikuti oleh para
orientalis berikutnya yang mencoba menyibak khazanah esoterisme dalam
dunia Islam, seperti J Arbery, atau pun Louis Massignon. Walaupun
sejumlah penelitian mereka harus diakui cukup berharga untuk menyibak
sisi lain yang selama ini terpendam.
Sabtu, 04 Maret 2023
Selasa, 02 Januari 2018
Menguak Kembali Definisi Tassawuf
DALAM
sejarah perkembangannya, Sufi dan Tasawuf beriringan. Beberapa sumber
dari kitab-kitab yang berkait dengan sejarah Tasawuf memunculkan
berbagai definisi. Definisi ini pun juga berkait dengan para tokoh Sufi
Senin, 25 Desember 2017
DOA TUJUH
DOA TUJUH
إِلَهِيْ أَنْتَ مَقْصُوْدِيْ
Ilâhî Anta maqshûdî
Tuhanku, Engkaulah yang kumaksud..
Tuhanku, Engkaulah yang kumaksud..
وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Wa ridhâka mathlûbî
Dan ridhaMU yang kucari...
Dan ridhaMU yang kucari...
أَعْطِنِيْ مَحَبَّـتَكَ وَ مَعْرِفَتَكَ
A`thinî mahabbataka wa ma`rifataka
Limpahkan daku cintaMU dan makrifahMU
Limpahkan daku cintaMU dan makrifahMU
1.
اَللَّـهُمَّ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
Allahumma yâ qâdhiyal hâjât
Wahai Allah, Pemenuh segala hajat...
اَللَّـهُمَّ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
Allahumma yâ qâdhiyal hâjât
Wahai Allah, Pemenuh segala hajat...
Ya, Allah... sebagai hambaMu yang lemah tiada daya,
kami memiliki banyak hajat dan keperluan... penuhilah hajat-hajat dunia kami,
juga hajat-hajat akhirat kami…
2.
اَللَّـهُمَّ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ
Allahumma yâ kâfiyal muhimmâtاَللَّـهُمَّ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ
Wahai Allah, Pencukup segala kepentingan…
Cukupkanlah kepentingan hidup rumah tangga kami…
Cukupkanlah kepentingan pendidikan anak-anak kami…
Cukupkanlah kepentingan pekerjaan, karir, usaha, dan profesi kami…
Cukupkanlah kepentingan ibadah kami…
Cukupkanlah bekal kami...untuk berhaji,
sebelum berjumpa mati...
3.
اللَّـهُمَّ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ
Allahumma yâ dâfi‘al baliyyâtWahai Allah, Penolak segala bala’...
Penepis segala bencana…
Jauhkanlah kami, dari berbagai bala’ dan bencana…
- baik bencana natural (alam), maupun bencana moral…
- baik bencana finansial (keuangan), terlebih lagi bencana spiritual (keimanan)…
Jauhkan kami, dari bencana rumah tangga, ya Allah…
4.
اللَّـهُمَّ يَا رَافِعَ الدَّرَجَاتِ
Allahumma yâ râfi‘ad darajâtWahai Allah, Pengangkat derajat…
Peninggi martabat…
Angkatlah derajat dan martabat kami…
Muliakanlah kami, beserta semua anak, cucu, dan keturunan kami...
Muliakanlah umat Muhammad ini di hadapan umat-umatMu yang lain…
Jangan Engkau perhinakan kami, hanya karena...
adanya dosa dan maksiat yang telanjur kami buat…
Tutuplah segala cacat, aib, cela, dan kekurangan-kekurangan kami…
5.
اللَّـهُمَّ يَا شَافِيَ الْأَمْرَاضِ
Allahumma yâ syâfiyal amrâdlWahai Allah, Penyembuh dari segala penyakit…
Sembuhkan, dan jauhkan kami, dari penyakit-penyakit jismani…
juga penyakit-penyakit ruhani…
Jauhkanlah kami, ya Allah, dari penyakit malas, pelit, dan munafik…
6.
اللَّـهُمَّ يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ
Allahumma yâ mujîbad da‘awâtWahai Allah, Penjawab segala doa…
Pengabul segala permohonan
Dengar dan perkenankanlah permintaan-permintaan kami…
Sampaikanlah kami...pada maksud-maksud dan tujuan-tujuan...Sampaikanlah anak-cucu dan keturunan kami...
pada cita-cita dan harapan-harapan…
7.
اللَّـهُمَّ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma yâa arhamar râhimînWahai Allah, Maha Penyayang di antara para penyayang
Sayangilah kami ya Allah…
Jadikanlah kami orang-orang yang Engkau cintai,
sekaligus orang-orang yang mampu untuk saling mencintai…
Sayangilah kami ya Allah…
Yang dengan kasih sayangMu...
Engkau maafkan semua dosa dan kesalahan kami...
Engkau maafkan semua dosa dan kesalahan kami...
Ya, Allah... sebagaimana Engkau selalu memaafkan dan mengampuni kami, jadikan pula kami orang-orang yang mudah memaafkan
dan mengampuni orang lain…
Angkatlah segala iri dan dengki, marah dan benci, dari hatinurani kami...
Jauhkanlah segala dendam dari diri kami.
Senin, 13 November 2017
Tradisi Rebo Wekasan di Pontren Suryalaya
Suara istighfar terdengar membahana di sekitar dusun Godebag,
"Astaghfirullohal 'adzim,
Alladzi Laa Ilaaha Illaa Huwa Al Hayyu Al Qoyyum
Wa atuwbu ilayhi
Tawbatan 'abdi dzaalimin
Laa Yamliku Linafsihi
Dorron wa Laa Naf'an
Wa Laa Mawtan
Wa Laa Hayatan
Wa Laa Hayatan Wa Laa nusuwra"
Alladzi Laa Ilaaha Illaa Huwa Al Hayyu Al Qoyyum
Wa atuwbu ilayhi
Tawbatan 'abdi dzaalimin
Laa Yamliku Linafsihi
Dorron wa Laa Naf'an
Wa Laa Mawtan
Wa Laa Hayatan
Wa Laa Hayatan Wa Laa nusuwra"
Nada minor yang menyayat mengiringi nadzom yg menggunakan bahasa Arab dan Bahasa Sunda.
"Abdi neda panghampura,
Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung
Teu aya deui pangeran, anging Allah, anging Allah
Anu Hirup anu Jumeneng ku anjeun
Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung
Teu aya deui pangeran, anging Allah, anging Allah
Anu Hirup anu Jumeneng ku anjeun
Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran
Seperti abdi nganiaya
Teu ngamilik diri abdi na pribadi
Teu ngamilik madhorotna
Teu ngamilik mangpaatna
Teu ngamilik kana maotna
Teu ngamilik kana hirupna
Teu ngamilik digelarna"
Seperti abdi nganiaya
Teu ngamilik diri abdi na pribadi
Teu ngamilik madhorotna
Teu ngamilik mangpaatna
Teu ngamilik kana maotna
Teu ngamilik kana hirupna
Teu ngamilik digelarna"
Nadzom yg berupa munajat itu disuarakan berulang-ulang, diikuti oleh jamaah. Entah sudah berapa kali nadzom itu disuarakan dari usai Subuh hingga saat Isyrok tiba. Isak tangis, suara-suara tercekat terdengar dari jamaah Masjid Nurul Asror yg padat. Saat waktu Isyroq, KH Drs. Sandisi, Imam Masjid Nurul Asror Pontren Suryalaya, menjelaskan tatacara Shalat Lidaf'il Bala yg dilaksanakan khususnya saat Rabu terakhir Bulan Shafar, yaitu "usai Al Fatihah di setiap rokaat, anda membaca Al Kaitsar 17 kali, Al Ikhlas 5 kali, Al Falaq dan An Nas 1 kali". Shalat sunnat Lidaf'il Bala sebanyak 2 rokaat. Usai salam, imam memimpin do'a yg berisi memohon perlindungan kepada Allah dari malapetaka dunia dan akhirat.
Kamar-kamar mandi masjid Nurul Asror yg terletak di sebelah Tenggara Masjid penuh sesak oleh orang yang akan mandi. Setiap bak mandi di kamar mandi laki-laki maupun kamar mandi perempuan sudah diisi dengan kertas tertulis huruf Arab yg merupakan simbol dari do'a tulak bala.
Di sebelah kanan kertas
"Sejak saya berada di Suryalaya di awal 70-an atas permintaan pangersa Abah, saya diminta abah untuk menulis di kertas yg nantinya akan di simpan di bak-bak pemandian. Semalaman saya menulis, kelak dibantu oleh adik-adik saya, dan saat Subuh kertas-kertas itu diminta kadang diperebutkan jamaah untuk disimpan di bak-bak pemandian di sumur atau di rumah mereka" kata KH. Umar Darowi. Saat ini, setelah ada tekonologi berupa mesin foto copy, maka penggandaan tulisan berupa simbol do'a tidak menyulitkan seperti dulu,
"Dulu saat saya kanak-kanak, belum ada kamar-kamar mandi seperti sekarang, yg ada adalah bak penampung air yg panjang, dan setiap orang yg lewat ke bak disiram oleh orang yg sedang mandi, sehingga Rebo Kasan adalah seperti pesta air" kata seorang Ibu. "Ada pula anak-anak yg iseng mengambil dan menyembunyikan kertas berupa simbol do'a, sehingga orang yg tadinya ingin mandi mengurungkan niatnya" kata Ibu itu pula.
Semoga kita semua terhindar dari malapetaka dan bahaya yang ada di dunia, dan semoga kita dapat menyiapkan amal baik untuk hidup kekal di akhirat kelak.sumber :
http://www.kangkamal.com/2016/12/tradisi-rebo-wekasan-di-pontren.html
Kamis, 04 Mei 2017
SHOLAT SUNAT NISFU SYA'BAN TAHUN 1438 H / 2017 M
Amaliyah ini sebagaimana yang biasa dilaksanakan oleh Guru Mursyid kita Hadrotus Syaikh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin ra. (Abah Anom) dan Syaikh KH. Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad ra. (Abah Sepuh), juga tercantum dalam Maklumat Pangersa Abah Anom yang Beliau tandatangani pada tanggal 1 Mei Tahun 1985.
SUMBER
http://www.suryalaya.org/ver2/main.html